about Dewi Guna

4:18 AM Edit This 0 Comments »

Dewi Guna
Dewi Guna, penyanyi bersuara emas yang kata orang perpaduan suara 3 Diva yang dijadiin satu. Ya suara penyanyi cewek ini memang unik dan keren banget. Mungkin itulah yang membuat Franky Sihombing (babehnya musisi rohani) kepincut untuk ngajak Dewi duet di album Saat Menyembah. Ga cuma di industri musik rohani, Dewi juga pernah dipercaya jadi backing vocalnya Rio Febrian bareng sama Glenn Fredly, Edo Kondologit, Lea Simanjuntak dll...

Berhasil menjadi 30 besar finalis Indonesian Idol bareng Joy Tobing dan Delon. Walaupun ga masuk babak spektakuler tapi Tuhan memang punya banyak cara, sekarang Dewi malah sudah merampungkan 3 album solo dan berbagai album kompilasi yang lagunya menjadi hits.
 

Nama lengkap           : Rotua Dewi Guna Nababan.
Tempat/tgl lhr : Tarutung ,13 Maret 1981.
Alamat                        : petukangan utara, jaksel.
pendidikan : TK GKPI Tarutung 1986-1987 SD St. Maria Tarutung 1987-1993 SMP St. Maria Tarutung 1993-1996 SMUN 2 Soposurung Balige 1996-1999 S1 Akuntasi FE UNPAD 1999-2004
pencapaian dan prestasi apa yang diperoleh dari dunia tarik suara:
Finalis Bahana Suara Pelajar III tk. Prop. SUMUT.
Finalis 30 Indonesian Idol.
Album solo :  1. Inspiration 2005
2. TentangMu 2007
3. The Message 2008
Ada beberapa lagu rohani yang sangat memberkati pada kedua album tersebut seperti: • Hati Sebagai Hamba • Mujizat itu Nyata • Bila Kau yang Membuka Pintu * Andaikan Ku Harus Memilih * Tangan Kuat


about Dionysius Hayom Rumbaka

4:00 AM Edit This 0 Comments »


Berbicara sektor tunggal putra, Indonesia pernah memiliki stok pemain yang berkualitas yang melimpah. Sebagai contoh era 90-an Indonesia memiliki tujuh pendekar hebat yaitu Alan Budi Kusuma, Ardy. B. Wiranata, Joko Suprianto, Hermawan Susanto, Fung Permadi, Bambang Suprianto dan Hariyanto Arbi. Namun dalam beberapa tahun belakangan ini, Indonesia hanya tertumpu pada Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso. Indonesia bak kesulitan mencari pelapis mereka.
Di tengah kegamangan tersebut, muncullah Dionysius Hayom Rumbaka. Pemain muda berusia 21 tahun dengan postur 182 cm ini bermain secara ofensif (menyerang) dan memiliki senjata andalan smes keras dan permainan net yang baik. Gaya permainannya Hayom tersebut mengingatkan kita kepada pemilik julukan “Smash 100 watt” Hariyanto Arbi.
Pemain klub PB Djarum ini, mulai mengumpulkan prestasi internasional tahun 2009 ini. Gelar pertamanya di Banuinvest International Series, Romania Maret silam ia akui sebagai pengalaman paling berkesan karena itulah gelar juara pertama internasional pertamanya. Dua gelar juara pertama lainnya ia capai setelahnya, di Australia Open Grand Prix dan Indonesia Challenge.
Hayom yang berperingkat 30 dunia per rilis BWF 24 Desember 2009 ini, terlihat mumpuni saat bertanding di tiga turnamen secara beurutan dalam tiga minggu bulan Juli sampai Agustus lalu. Di mulai dari turnamen sekelas Australia Open Grand Prix. Di babak semifinal, Hayom berhasil mengandaskan pemain nomor satu Hongkong sekaligus unggulan utama, Chan Yan Kit dengan skor 16-21, 21-13 dan 21-18, lalu mengalahkan mantan pemain Pelatnas, Alamsyah Yunus, di final dengan dua set langsung, 21-17 dan 21-18.
Meskipun sedikit terseok di New Zealand Open -ia tumbang di babak kedua, namun Hayom kembali menunjukkan prestasi di depan publiknya sendiri dengan menjuarai Indonesia Challenge yang berlangsung di stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta. “Ikut tiga turnamen berturut-turut merupakan ujian fisik bagi saya,”ungkap Hayom seusai menjuarai Indonesia Challange.
Melihat perkembangan prestasinya, Hayom dicoba ikut turnamen yang level Superseries dan Grand Prix Gold. Ketika turun di Hongkong Open Superseries, Hayom membuat prestasi gemilang dengan keberhasilan masuk babak perempat final. Walaupun tenaganya sudah terkuras karena harus bermain dua kali dibabak kualifikasi tetapi Hayom membuat kejutan dibabak utama dengan menumbangkan unggulan delapan, Bonsaak Ponsana 22-20, 21-19. Kemudian dibabak kedua mengalahkan pemain nomor satu Taipei yang peringkatnya diatas Hayom, Yu Hsin Hsieh 21-13 dan 21-9. Sayang kiprahnya terhenti oleh pemain bintang China, Bao Chunlai. Prestasi teranyar dipenghujung 2009, Hayom berhasil menmpati runner-up India Open GP. Peluang untuk juara terhenti oleh unggulan utama asal India, Chetan Anand.
Pemain kelahiran Kulon Progo, 22 Oktober 1988 ini mulai bermain bulutangkis di sekitar rumahnya dengan teman-temannya. Melihat bakat Hayom, seorang kerabat memasukkan Hayom ke klub kecil di Sleman. Ketika duduk di kelas 6 SD, Hayom kecil pindah ke Tasikmalaya sebelum akhirnya kembali ke Yogyakarta dua tahun kemudian dan berlatih di Kota Gudeg ini.
Talenta Hayom pun akhirnya terpantau oleh klub Djarum saat Hayom duduk di kelas 1 SMU, dan pada 1 April 2005, tekad Hayom untuk meniti karir diperkukuh dengan bergabungnya ia ke dalam klub yang telah melahirkan banyak jagoan bulutangkis Indonesia tersebut.
Kini Hayom berharap masuk Pelatnas dengan harapan dapat turut serta di turnamen besar seperti Thomas Cup. Ketika ditanya mengenai kemungkinan kesempatan bertanding akan lebih sedikit dibanding yang didapatnya saat ini di klub Djarum, Hayom mengatakan, “Kalau kita punya standar permainan dan rangking yang baik mungkin kita sering dikirim. Ini tergantung hasil latihan dan pertandingan dari kita juga.”.
Penggemar opor ayam dan pecel lele ini menargetkan untuk berprestasi di turnamen sekelas Grand Prix.
“Saya berharap terus dapat menambah pengalaman bermain di Grand Prix Gold dan superseries serta mengalahkan pemain-pemain kelas dunia”, ungkap Hayom tentang harapannya.
Ia juga mengaku harus meningkatkan fisiknya lebih baik lagi karena pemain dengan tipe penyerang seperti Hayom memang membutuhkan stamina dan tenaga lebih.
“Saya juga harus lebih menguatkan kaki agar lebih tahan dan kuat di lapangan,”, tukasnya.
Untunglah Hayom tidak memiliki kendala cedera sampai saat ini. Semua latihan ia lahap dengan tekad bisa berprestasi tingkat dunia seperti idolanya, Taufik Hidayat dan Bao Chunlai. (HK/YEW)
Nama
:
Dionysius Hayom Rumbaka
Tempat/Tgl. Lahir
:
Kulon Progo, 22 Oktober 1988
Peringkat Dunia
:
Peringkat Nasional
:
Email
:
hayom_88_@yahoo.com
Tahun Bergabung
:
2005
Kategori Pertandingan
:
Tunggal Putra
Tangan (Kiri/Kanan)
:
Tangan Kanan
Tinggi Badan
:
182 cm
Bagaimana mengawali karir bulu tangkis
:
Menonton teman-teman bermain bulutangkis
Prestasi
:
- Juara II Indonesia Open Grand Prix Gold 2010
- Semifinalis Chinese Taipei Grand Prix Gold 2010
- Finalis Piala Thomas 2010
- Juara III Kejurnas 2009
- Juara II India Open Grand Prix 2009
- Juara I Indonesia International Challenge 2009
- Juara I Yonex Australian Open Grand Prix 2009
- Juara II Sirnas DKI Jakarta 2009
- Juara II Vietnam Challenge 2009
- Juara I Sirnas Kalimantan 2009
- Juara I Banuinvest International Series Romania 2009
- Semifinalis Indonesia Challenge Surabaya 2008
- Juara I Beregu Gubernur Cup Kudus 2008
- Juara I PMS Open Solo 2008
- Final Milo Junior 2006
Pertandingan paling mengesankan
:
Milo Junior 2006, sukses menembus babak Final.
Pertandingan paling mengecewakan
:
Bingo Bonanza Philipine Open 2007, kalah dibabak pertama dari S. Gomes 
Lawan paling tangguh
:
Sony Dwi Kuncoro
Rekan berlatih favorit
:
Semua
Pertama kali menjadi wakil negara pada
:
Kejuaraan Dunia di Korea (Junior)
Cita-cita/harapan untuk bulu tangkis
:
Menjadi pemain dunia
Hobi
:
Sepak bola
Makanan favorit
:
Pecel lele
Film favorit
:
Action
Lagu favorit
:
R&B
Aktor/Aktris favorit
:
Dewi Sandra
Atlit favorit
:
Taufik Hidayat
Acara TV favorit
:
Empat Mata
Cita-cita bila tidak berkarir di bulu tangkis
:
Angkatan udara
Tentang saya
:
Hidup saya hanya untuk bulutangkis

about Christian Ronaldo Sitepu

2:05 AM Edit This 0 Comments »

Christian Ronaldo Sitepu

Pemain muda dari klub "Satria Muda Britama" yang lahir pada tanggal 27 oktober 1986 ini mempunyai nama lengkap Christian Ronaldo Sitepu, tetapi biasa di panggil dodo. dan mempunyai nomor jersey 15 d SM.

dodo punya cerita
Awalnya dulu bermain basket hanya hobi saja,saya tau basket dari sd (sd Regina Pacis bogor) karena semua yg dilingkungan komplek saya bermain basket,saat sltp (SLTP Mardi Yuana 2,bogor) saya mulai masuk tim basket,dan bermain bebas di klub di bogor, saat smp saya mengikuti turnamen2 daerah.
Saat SMA saya berfikir untuk berhenti bermain basket karena saya melihat tidak ada kesempatan untuk lebih berkembang,namun kesukaan pada basket tidak bisa hilang, saya tetap ikut tim d sekolah(SMA 3 bogor),pada saat saya bertanding…saya ingat saya ditawari bermain untuk tim PORDA jawa barat,distu saya dilatih oleh pelatih yg saat smp dulu klubnya pernah saya masuki,om herman namany.Perlu diketahui ia adalah ayah sekaligus pelatih dari Ninon Salemon (pemain NCAA pertama dr Indonesia yg bermain di tim webber state university,juga mantan tim nasional)(ninon bagi saya sudah seperti kakak saya sendiri)..dibawah kepelatihan om Herman lah saya bisa menjadi seperti sekarang ini,dia yg membantu membentuk karakter saya dan mengajarkan semua ilmu pengetahuan tentang basket samapai sekarang,tentunya ditambah dukungan dari orang tua (Petrus Sitepu dan Herlenis Girsang).
Sesudah itu saya ikut seleksi untuk bermain d perbanas (sekarang ABFII perbanas) kompetisi yang saya ikuti saat itu LiBamaNas (liga bola basket antar mahasiswa nasional),saya bermain hanya setahun dan sesudah bermain di perbanas saya ditarik sm melalui seleksi rookie yg diadakan ibl..saya berterimakasih kepada tuhan atas semua jalan ini….heheheee
masuk perbanas 2005,rookie 2006,dSM sekarang tahun k-4

Data Diri
Christian Ronaldo Sitepu (Dodo)
Posisi : Forward/Centre
Tinggi :198 Cm
Berat : 87 Kg
Tanggal Lahir 27 Oktober 1986

about Thomas Alva Edison

1:58 AM Edit This 0 Comments »

Biografi Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison dilahirkan di Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847. Tahun 1954 orang tuanya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison pun tumbuh besar di sana. Sewaktu kecil Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Edison kecil bahwa ia tidak bisa belajar di sekolah sehingga akhirnya Ibunya memutuskan untuk mengajar sendiri Edison di rumah. Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru. Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah Edison termasuk murid yang sering tertinggal dan ia dianggap sebagai murid yang tidak berbakat.

Meskipun tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan selalu ingin mencoba. Sebelum mencapai usia sekolah dia sudah membedah hewan-hewan, bukan untuk menyiksa hewan-hewan tersebut, tetapi murni didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar. Pada usia sebelas tahun Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi.

Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, pada usia dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit. Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.

Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari.

Pada masa ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.

Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.

Thomas Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat komersial. Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40000 dollar. Uang ini digunakan oleh Edison untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah ia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia.

Tahun 1877 ia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.

Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.

Thomas Edison juga berjasa dalam bidang perfilman. Ia menggabungkan film fotografi yang telah dikembangkan George Eastman menjadi industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti saat ini. Dia pun membuat Black Maria, suatu studio film bergerak yang dibangun pada jalur berputar.

Melewati tahun 1920-an kesehatannya kian memburuk dan beliau meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun. (An)

 
Kata motivasi dari Thomas alva Edison
>Jangan kecewa apabila hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan, Percaya bahwa semuanya adalah kesuksesan, bukan kegagalan. Mengapa saya punya banyak kesuksesan? saya tahu banyak usaha yang gagal.
>Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.
>Segala sesuatu datang kepada orang yang berusaha keras ketika dia sedang menunggu

about Chairil Anwar

1:25 AM Edit This 0 Comments »

Chairil Anwar (1922-1949) 

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta. Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil.


Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:

Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta

Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.

Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.

Rakannya, Jassin pun punya kenangan tentang ini. “Kami pernah bermain bulu tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. Semua itu kerana kami bertanding di depan para gadis.”

Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil.
Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya.

Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.

Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia.
Ada beberapa versi tentang sakitnya. Tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.

Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”


Berikut ini adalah beberapa puisi karya chairil anwar yang terkenal

AKU

Oleh :
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalan
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


Maret 1943
……..YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS………
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku


……….DOA……………
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling.